KETURUNAN PAGUSTIAN
Urang Banjar yang menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Kazakhstan dan Tajikistan yaitu Dr. M Fadjroel Rahman berkesempatan dijamu makan pagi bersama Sultan Banjar di kediaman Sultan Khairul Saleh di Banjarmasin. Duta Besar Fadjroel Rahman sangat senang disuguhi menu sarapan khas Banjar seperti nasi kuning dan ketupat Kandangan ditambah lagi ada bingka Banjar dan tapai beras.
Dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan, Sultan Khairul Saleh bercerita mengenai sejarah Kesultanan Banjar dan jalur juriat para pagustian. Mengenai besarnya Kesultanan Banjar yang wilayahnya dari pesisir tengah Kalimantan sampai kepada pesisir timur Kalimantan, termasuk wilayah yang sekarang dijadikan IKN.
Dubes Fadjroel Rahman menyebutkan silsilah keluarga beliau yang mana ibunya adalah seorang keturunan pagustian bernama Gusti Zubaidah. Sewaktu terjadi Perang Banjar keluarga beliau melarikan diri ke Kotabaru dan menetap di sana. Sultan Khairul Saleh pun menyambut baik silsilah ini bahkan ikut menambahkan atau istilah Banjarnya “bacuur” dengan menyebutkan beberapa silsilah di atasnya yang ternyata masih berhubungan.
“Ternyata saya dan pak Fadjroel terkait hubungan kekerabatan, bahkan dekat karena kakek sama kakek bersepupu. Pertemuan ini tidak disangka menjadi jalan untuk merekatkan lagi hubungan kekerabatan yang telah terlupakan.”
Selain membicarakan hubungan kekerabatan, Dubes Fadjroel Rahman juga menceritakan bagaimana kegemaran rakyat Kazakhstan terhadap seni bela diri, dan beliau teringat semasa kecil pernah diajarkan Kuntau. Hal ini sangat menarik perhatian dari Pak Dubes, beliau mengharapkan nanti dari Kesultanan Banjar bisa menampilkan seni bela diri Kuntau dan kesenian Banjar lainnya langsung di Kazakhstan.
Kemudian beliau juga menambahkan saat ini Pemerintah Kazakhstan sedang melakukan penelusuran mengenai sejarah sekitar 2000 orang pasukan Kazakhstan yang ikut ekspedisi Kubilai Khan dalam usaha penaklukan Pulau Jawa. Diduga sisa-sisa pasukan ini melarikan diri dan masuk ke pedalaman pulau-pulau yang ada di Indonesia termasuk Kalimantan.
Sebelum pertemuan berakhir Dubes Fadjroel Rahman mengajak Sultan Khairul Saleh merekam video yang nanti akan dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo, pada kesempatan tersebut Sultan Khairul Saleh menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden mengenai keputusan berani beliau yang memindahkan ibukota negara ke Kalimantan dengan harapan Kalimantan lebih maju lagi.